Selasa, 11 November 2008

Unconditional Love

Lima tahun usia pernikahanku dengan Ellen sungguh masa yang sulit.Semakin hari semakin tidak ada kecocokan diantara kami. Kamibertengkar karena hal-hal kecil. Karena Ellen lambat membukakan pagarsaat aku pulang kantor. Karena meja sudut di ruang keluarga yang iabeli tanpa membicarakannya denganku, bagiku itu hanya membuang uang saja.

Hari ini, 27 Agustus adalah ulang tahun Ellen. Kami bertengkar pagiini karena Ellen kesiangan membangunkanku. Aku kesal dan takmengucapkan selamat ulang tahun padanya, kecupan di keningnya yangbiasa kulakukan di hari ulang tahunnya tak mau kulakukan. Malamsekitar pukul 7, Ellen sudah 3 kali menghubungiku untuk memintakusegera pulang dan makan malam bersamanya, tentu saja permintaannyatidak kuhiraukan. Jam menunjukkan pukul 10 malam, aku merapikan meja kerjaku danberanjak pulang. Hujan turun sangat deras, sudah larut malam tapijalan di tengah kota Jakarta masih saja macet, aku benar-benar dibuatkesal oleh keadaan. Membayangkan pulang dan bertemu dengan Ellenmembuatku semakin kesal!Akhirnya aku sampai juga di rumah pukul 12 malam, dua jam perjalanankutempuh yang biasanya aku hanya membutuhkan waktu 1 jam untuk sampaidi rumah.Kulihat Ellen tertidur di sofa ruang keluarga.

Sempat aku berhenti dihadapannya dan memandang wajahnya. "Ia sungguh cantik" kataku dalamhati, "Wanita yang menjalin hubungan denganku selama 7 tahun sejakduduk di bangku SMA yang kini telah kunikahi selama 5 tahun, tetapsaja cantik". Aku menghela nafas dan meninggalkannya pergi, aku ingatkalau aku sedang kesal sekali dengannya.Aku langsung masuk ke kamar.

Di meja rias istriku kulihat buku itu,buku coklat tebal yang dimiliki oleh istriku. Bertahun-tahun Ellenmenulis cerita hidupnya pada buku coklat itu. Sejak sebelum menikah,tak pernah ia ijinkan aku membukanya. Inilah saatnya! Aku takmempedulikan Ellen, kuraih buku coklat itu dan kubuka halaman demihalaman secara acak.

14 Februari 1996. Terima kasih Tuhan atas pemberianMu yang berartibagiku, Vincent, pacar pertamaku yang akan menjadi pacar terakhirku.Hmm… aku tersenyum, Ellen yakin sekali kalau aku yang akan menjadi suaminya.

6 September 2001, Tak sengaja kulihat Vincent makan malam denganwanita lain sambil tertawa mesra. Tuhan, aku mohon agar Vincent tidakpindah ke lain hati.Jantungku serasa mau berhenti...

23 Oktober 2001, Aku menemukan surat ucapan terima kasih untukVincent, atas candle light dinner di hari ulang tahun seorang wanitadengan nama Melly. Siapakah dia Tuhan? Bukakanlah mataku untuk apayang Kau kehendaki agar aku ketahui.Jantungku benar-benar mau berhenti. Melly, wanita yang sempat dekatdenganku disaat usia hubunganku dengan Ellen telah mencapai 5 tahun.Melly, yang karenanya aku hampir saja mau memutuskan hubunganku denganEllen karena kejenuhanku. Aku telah memutuskan untuk tidak bertemudengan Melly lagi setelah dekat dengannya selama 4 bulan, danmemutuskan untuk tetap setia kepada Ellen. Aku sungguh tak mendugakalau Ellen mengetahui hubunganku dengan Melly.

4 Januari 2002, Aku dihampiri wanita bernama Melly, Ia menghinaku danmengatakan Vincent telah selingkuh dengannya. Tuhan, beri aku kekuatanyang berasal daripadaMu.Bagaimana mungkin Ellen sekuat itu, ia tak pernah mengatakan apapunatau menangis di hadapanku setelah mengetahui aku telahmenghianatinya. Aku tahu Melly, dia pasti telah membuat hati Ellensangat terluka dengan kata-kata tajam yang keluar dari mulutnya..Nafasku sesak, tak mampu kubayangkan apa yang Ellen rasakan saat itu.

14 Februari 2002, Vincent melamarku di hari jadi kami yang ke-6. Tuhanapa yang harus kulakukan? Berikan aku tanda untuk keputusan yang haruskuambil.14 Februari 2003, Hari minggu yang luar biasa, aku telah menjadiNyonya Alexander Vincent Winoto. Terima kasih Tuhan!18 Juli 2005, Pertengkaran pertama kami sebagai keluarga. Aku harapaku tak kemanisan lagi membuatkan teh untuknya. Tuhan, bantu aku agarlebih berhati-hati membuatkan teh untuk suamiku.

7 April 2006, Vincent marah padaku, aku tertidur pulas saat ia pulangkantor sehingga ia menunggu di depan rumah agak lama. Seharian akuberada mall mencari jam idaman Vincent, aku ingin membelikan jam itudi hari ulang tahunnya yang tinggal 2 hari lagi. Tuhan, beri kedamaiandi hati Vincent agar ia tidak marah lagi padaku, aku tak akan tidur disore hari lagi kalau Vincent belum pulang walaupun aku lelah.Aku mulai menangis, Ellen mencoba membahagiakanku tapi aku malahmemarahinya tanpa mau mendengarkan penjelasannya. Jam itu adalah jamkesayanganku yang kupakai sampai hari ini, tak kusadari iamembelikannya dengan susah payah.

15 November 2007, Vincent butuh meja untuk menaruh kopi di ruangkeluarga, dia sangat suka membaca di sudut ruang itu. Tuhan, bantu akumenabung agar aku dapat membelikan sebuah meja, hadiah Natal untukVincent.Aku tak dapat lagi menahan tangisanku, Ellen tak pernah mengatakanmeja itu adalah hadiah Natal untukku. Ya, ia memang membelinya dimalam Natal dan menaruhnya hari itu juga di ruang keluarga.Aku sudah tak sanggup lagi membuka halaman berikutnya. Ellen sungguhdiberi kekuatan dari Tuhan untuk mencintaiku tanpa syarat. Aku berlarikeluar kamar, kukecup kening Ellen dan ia terbangun. "Maafkan akuEllen, Aku mencintaimu, Selamat ulang tahun." ehm kisah ini bener" keren banget n' menggugah rasanya sulit banget buat punya CINTA kayak gitu tapi klo ada niat pasti bisa (",

Lydia hanya bisa b'doa supaya TUHAN ngajarin Lydia buat punya CINTA yg seperti itu...

1 komentar:

Unknown mengatakan...

hmmm... wah speechless.... klo aq vincent....pastinya aq akan mencintai ellen seperti Tuhan Yesus mencintai gereja-Nya yang bersedia berkorban buat domba-dombaNYA